Selasa, 20 Mei 2014

Belajar MObile Fotografi

Hampir semua ponsel yang dilepas di pasaran membawa fitur kamera di dalamnya. Hal ini memunculkan keinginan yang lebih besar untuk memotret dan mengabadikan semua hal di sekitar kita. Tidak sekedar sebagai fitur pelengkap, kamera ponsel kian hari kian dapat diandalkan, namun seperti pepatah yang terkenal di dunia fotografi, "it's not about the gun, but the man behind it", yang artinya kira-kira: bukan kameranya, tapi bagaimana orang yang membidiknya.
Ya, bagaimanapun kamera ponsel memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk itu sejumlah kaidah fotografi boleh diabaikan, namun tetap memenuhi kriteria 'bagus' dan layak dipertontonkan kepada khalayak.

Khusus untuk mobile photography, sebelum masuk ke bagian teknik, mari kita ikuti kiat-kiat manjur berikut ini:

1. Pelajari Software Kamera Ponsel Anda
1
Setiap pabrikan ponsel membawa software kamera yang berbeda. Meskipun sama-sama Android, kadang beberapa ponsel melakukan kustomisasi pada beberapa opsi dalam kamera. Hal ini terkait dengan ada tidaknya lampu kilat, fitur HDR, Multishot dan sebagainya. Pelajari dengan seksama fungsi masing-masing fitur yang baru Anda dengar.

2. Pelajari Dasar Komposisi
2
Terdengar sangat 'njlimet' ya? Padahal tidak. Bagaimanapun tidak ada aturan yang baku, karena bicara komposisi maka akan bicara tentang estetika. Sejumlah kamera ponsel sudah membawa tampilan grid. Cari di option agar viewfinder menampilkan garis garis saling berpotongan. Cobalah meletakkan obyek di salah satu titik perpotongan, atau komposisi apapun yang menarik. Apabila tidak ada, maka bayangkanlah garis itu muncul di viewfinder kamera ponsel Anda.

3. Belajar Memperhatikan Arah Cahaya Datang
3
Akui saja deh! Tidak semua dari kita peduli akan arah datangnya cahaya ketika memotret sebuah obyek. Kadang, dan seringnya kita bahkan memotret sebuah obyek yang berada di depan cahaya datang sehingga kita haru sberhadapan dengan cahaya ini. Mengetahui arah datang cahaya dapat dimanfaatkan untuk memberikan efek tambahan terhadap hasil foto.

4. Jangan Bergerak!
4
Kamera ponsel dan kamera digital pada umumnya memiliki aturan yang tak tertulis, yakni semakin sedikit gerakan saat memotret, maka akan semakin baiklah hasilnya. Hal ini terutama jika Anda memotret di beberapa pencahayaan yang berbeda. Kecepatan memotret (shutter speed) di dua kondisi cahaya ini akan berbeda maka dari itu, upayakan untuk tidak bergerak.

5. Gunakan Resolusi Tertinggi yang Bisa Diambil Kamera
5
Dengan menggunakan resolusi kamera tertinggi, maka kamera ponsel dapat menangkap gambar sesuai dengan kemampuannya. Tidak berlaku untuk kamera yang menggunakan interpolasi. Untuk memastikannya Anda bisa cek di spesifikasi ponsel yang Anda gunakan.

6. Cukupkan Cahaya pada Obyek
6b
Berbeda kualitas kamera ponsel akan berbeda pula dalam menginterpretasikan cahaya yang jatuh pada obyek. Namun satu kesamaan dari mereka, semakin banyak cahaya, alias semakin terang, maka akan semakin bagus hasilnya. Meskipun di kamera Anda ada lampu kilat, hasilnya tentu akan lebih baik jika obyek foto ada di cahaya yang terang.

7. Dekati Obyek
7
Kamera ponsel memang menyediakan opsi zooming. Tapi kebanyakan merupakan digital zooming, dimana sistem akan memperkecil area foto sehingga tampak besar di viewfinder, namun hasilnya akan beresolusi lebih rendah dan penuh dengan noise. Dekati secara manual akan menghasilkan gambar yang relatif lebih baik.

8. Edit Foto di Lain Waktu

Enaknya kamera ponsel adalah kita bisa melakukan editing gambar dengan cepat, melalui bantuan aplikasi editing yangterinstal di perangkat yang sama. Tapi, jangan lakukan editing di saat yang bersamaan. Selain Anda akan kehilangan momen foto atau obyek foto lain, Anda pun akan kehabisan waktu untuk menentukan mana yang bagus mana yang tidak.

9. Jangan Buang Foto yang Sudah diambil

Saat memotret, kita terbiasa melihat hasilnya di gallery bukan? Jangan buang foto yang kurang sesuai dengan keinginan Anda. Biarkan saja. Kebanyakan layar ponsel memang sudah bagus, tapi tidak ada layar ponsel yang sebesar monitor komputer Anda. Maka simpan saja, lihat kemabli di pc dan ambil keputusan saat Anda benar-benar melihatnya dalam resolusi yang baik di layar monitor yang besar.

10. Gunakan Fitur Editing yang Mumpuni

Sejumlah smartphone memiliki kamera dengan fitur editing bawaan. Baik di dalam software kamera, maupun di luar. Saran kami, gunakan software editing yang paling baik. Anda bisa melihatnya dari berapa banyak komentar bagus yang diperoleh saat melihat di App Store, atau mencobanya sendiri. Atau.. PULSA akan membeberkan rekomendasi di edisi berikutnya?

11. Pamerkan Foto di Blog, Situs Mikro atau di Meja Kerja

Lalu apa yang Anda dapat setelah berhasil mengabadikan beberapa momen bagus dengan kamera ponsel Anda? Tentu Anda punya tujuan sendiri bukan? Anda bisa memamerkannya di sebuah blog pribadi yang bisa diakses oleh jutaan orang dari seluruh dunia, atau jejaring sosial yang hanya bisa dilihat oleh teman Anda, atau bersifat pribadi yang hanya bisa dilihat oleh diri sendiri? Guanakan media yang tepat dan selalu bertanggung jawab.

12. Jangan Berhenti Memotret

Kecuali ada larangan untuk memotret, jangan pernah menyerah untuk memotret. Jangan Anda memotret di sebuah konsel grup idola yang jelas-jelas tidak diperkenankan memotret. Tapi potretlah semua momen yang Anda anggap penting jika memang diperbolehkan. Beberapa lokasi, terlebih di beberapa Negara berbeda memiliki budaya yang berbeda tentang fotografi. Ada yang tentara atau militernya boleh difoto, ada yang sangat dilarang. Tapi satu hal yang sama, yakni ijinlah terlebih dahulu sebelum Anda memotret.

SUMBER :  http://www.tabloidpulsa.co.id/tips-and-apps/14693-belajar-mobile-photography?showall=&limit=1&start=1

HDR : Kapan Menggunakan nya??

Fitur HDR bukanlah teknik baru dalam fotografi. Merupakan singkatan dari High Dynamic range, yang secara gampangnya bisa diartikan sebagai salah satu metode pengambilan gambar dalam kondisi perbedaan antara terang dan gelap (dinamis) yang tinggi.
Sejatinya HDR dibuat untuk membuat hasil foto Anda terlihat lebih bagus. Sayangnya, tidak sedikit dari kita yang tidak mengerti dan justru menghancurkan gambar yang diambil. Tips kali ini akan membahas semua hal seputar HDR. Sebagai contoh PULSA melakukan tips ini dengan bantuan iPhone 5, tapi sejatinya tips ini bisa digunakan oleh semua pengguna kamera apapun yang memiliki fitur HDR.
Fitur HDR sudah muncul di ponsel-ponsel lama. Termasuk iPhone, dan Samsung Galaxy. Sebagai solusi otomatisasi ketika memotret obyek di bawah tempat teduh dengan background cahaya yang terik. Namun penggunaannya belumlah dirasa efektif. Sejumlah pertanyaan yang masuk ke email redaksi dan obrolan antar sesama pengguna ponsel mengindikasikan hal ini.
Settingan HDR di iPhone

Tidak ada setingan khusus, jika Anda menggunakan iPhone dengan OS 7 (7.1), maka Anda bisa menyentuh tulisan HDR di tengah viewfinder untuk mengaktifkan dan menon-aktifkannya. Tapi Anda pun bisa memilih menyimpan atau membuang foto non HDR di dalam gallery. Maksudnya ketika memotret obyek dengan fitur HDR On, maka ponsel akan menyimpan dua gambar. Satu gambar normal dan satu gambar dengan HDR. Pengaturannya bisa melalui Setting – Photos & Camera – geser paling bawah – Keep Normal Photo (Yes/No).
Mari kita mulai dengan Bagaimana HDR Bekerja

Fitur HDR di ponsel memang mudah digunakan dengan sekali jepret Anda bisa mendapatkan satu foto yang terbaik. Tapi pada dasarnya ketika kita memilih HDR On, maka kamera akan memotret setidaknya 3 gambar yang berbeda. Dimana ketiga foto tadi membawa exposure digital yang berbeda-beda, lalu sistem akan menggabungkannya sehingga kita mendapatkan sebuah foto yang membawa pencahayaan yang paling baik, yang secara normal tidak bisa dilakukan oleh lensa kamera itu sendiri.

Gambar seperti apakah itu? Bayangkan Anda sedang memotret atap rumah. Atau kendaraan Anda yang tengah diparkir di bawah pohon rindang, siang hari dalam kondisi matahari yang terik. Lensa kamera normal akan cenderung memilih exposure mana yang akan ditangkap, bagian yang teduh kah atau bagian langit yang silau.

Ketika berkonsentrasi menangkap bagian yang teduh, secara otomatis lensa akan meningkatkan exposure sehingga bagian yang teduh akan terlihat jelas, sementara bagian langit akan over exposure. Sebaliknya, ketika lensa berkonsentrasi (fokus) pada bagian langit yang silau, maka exposure akan diturunkan dan langit akan terlihat biru dan bagus, sementara bagian yang teduh akan terlihat gelap.

Pernahkah Anda menghadapi situasi seperti ini? Nah HDR akan mencoba menggabungkan hasil gambar yang ditangkap dengan dua exposure extrim berlawanan tadi menjadi satu foto yang terbaik. Sehingga yang dihasilkan adalah sebuah gambar atau foto yang memperlihatkan gambar langit yang terang, juga area yang dibawah temapat teduh tetap terlihat jelas.


Penggunaan HDR yang Tepat Vs Tidak Tepat

Tapi sejumlah pertanyaan di meja redaksi menyebutkan fitur HDR justru merusak hasil foto mereka. Bagaimana tuh? Tentu saja sebagai sebuah fitur digital HDR tidak akan sempurna. Kadang hasilnya masih ada bagian yang under, alias terlihat gelap, sementara bagian yang lain sudah oke. Artinya tidak terlalu banyak perbedaan dnegan foto hasil non HDR.

Rupanya fitur HDR ini tidak cocok untuk beberapa pengambilan foto sebagai berikut:

1.    Obyek Bergerak. Ketika kita menggunakan HDR kamera akan mengambil banyak gambar untuk kemudian dikombinasikan. Wajar jika kemudian prose setelah melakukan shutter, agak lama dari pengambilan gambar tanpa HDR. Jika obyek bergerak, maka kamera akan menangkap tiga posisi obyek yang berbeda, dan ketika digabungkan akan terlihat nge-blur parah.

2.    Obyek dengan kontras tinggi. Kadang kita memang sengaja mengambil gambar dengan scene kontras yang tiggi. Seperti memotret bayangan pohon atau gedung-gedung. Jika Anda mengaktifkan HDR, maka bayangan seperti ini akan berusaha dihapus oleh sistem, jadi percuma saja.

3.    Obyek gambar warna-warni. Jika Anda berniat mengambil gambar dengan scene vivid, alias pewarnaan yang optimal, dimana obyeknya sudah bagus, alias sudah berwarna-warni dengan tone yang apik, maka HDR justru akan menghancurkannya.

Lalu kapan kita gunakan HDR?

1.    Saat memotret pemandangan. Dimana ada porsi langit yang cukup banyak dan porsi daratan yang bisa lebih sedikit atau sama banyaknya. Dengan HDR kita bisa menghasilkan gambar dimana langit akan terlihat bagus tanpa over exposure dan daratan pun akan terlihat tidak gelap.

2.    Memotret orang di bawah sinar matahari. Terutama jika cahaya banyak datang dari arah yang berlawanan. Kerap muka seseorang akan terlihat tidak nampak (gelap) meskipun sudah mengaktifkan flash light.

3.    Pemotretan di cahaya minim dan backlight. Jika terlalu banyak backlight, akan muncul area-area yang akan terlihat gelap ketika dipotret.
Lifehacker
Oke, Sekarang Anda tahu apa itu HDR dan bagaimana Anda menggunakannya. Artinya sekarang Anda bisa bereksperimen dengan kamera ponsel Anda baik iPhone atau kamera Galaxy Samsung atau kamera apapun yang memiliki fitur ini. Kuncinya adalah lakukan sebanyak-banyaknya eksperimen untuk menghasilkan gambar yang paling optimal.

Beberapa contoh foto yang menggunakan HDR dan tidak menggunakan HDR.

HDR1
Non HDR1


SUMBER :  http://www.tabloidpulsa.co.id/tips-and-apps/14641-hdr-kapan-dan-dimana-kita-harus-menggunakannya?showall=&limit=1&start=1

OPENING

            Salam kenal semuanya, hari ini saya membuat blog tentang mobile fotografi. Kenapa mobile fotografi? simple aja, karena hobi saya foto dengan ponsel. Fotografi saat ini tidak hanya di dominasi oleh kamera -kamera DSLR yang berharga mahal saja, foto menggunakan smartphone sudah menjadi trend di masa sekarang. Selain lebih praktis, hasilnya juga tidak kalah dengan hasil kamera DSLR. 
Mobile fotografi lebih "merakyat" kalo saya bilang. Kenapa begitu? Harga DSLR yang sangat mahal adalah pemicunya, orang-orang yang hobi fotografi namun "berat" untuk membeli sebuah kameras DSLR atau mirrorless dan sebagainya, bisa menggunakan ponsel mereka sebagai device.
Anggapan hasil kamera DSLR lebih baik daripada ponsel tidak sepenuhnya benar menurut saya. Karena menurut saya, keahlian lebih penting daripada device, namun meskipun begitu, kita memiliki standar device, ukuran Kamera 5MP utk sebuah smartphone menurut saya sudah bisa menghasilkan foto yang cukup baik asal komposisi,angle dan sebagainya tepat.

              Tujuan saya membuat blog ini juga utk sharing, untuk saling berbagi pengalaman saya, mari belajar bersama. SALAM JEPRET!



Instagram : pratama_id